Kamis, 20 Juni 2013

GERAKAN BUMI DAN BULAN

Gerakan Bumi dan Bulan. Bumi mempunyai dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Akibat rotasi dan revolusi Bumi mengakibatkan beberapa peristiwa. Peristiwa-peristiwa ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita karena hampir semua orang pernah mengalaminya. Peristiwa seperti terjadinya siang dan malam, matahari terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat, perbedaan waktu di berbagai belahan bumi, percepatan gravitasi bumi merupakan akibat dari rotasi bumi. Untuk lebih lengkapnya akan diuraikan sebagai berikut :

1. Rotasi Bumi
Perputaran Bumi pada porosnya disebut rotasi Bumi. Untuk satu kali rotasi, Bumi memerlukan waktu sehari 23 jam 56 menit atau dibulatkan menjadi 24 jam. Bumi berotasi dari barat ke timur, gerak rotasi Bumi menyebabkan berbagai peristiwa, antara lain :
  • Terjadinya siang dan malam
Pada saat berotasi tidak semua bagian bumi mendapatkan sinar matahari. Bagian bumi yang mendapatkan sinar matahari mengalami siang, sementara itu bagian bumi yang tidak mendapatkan sinar matahari mengalami malam.
  • Gerak Semu Harian Matahahari
Matahari selalu terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat. Gerakan seperti ini disebut gerak semu harian Matahari. Gerakan ini terjadi karena adanya rotasi Bumi. Bumi berotasi dengan arah gerakan dari barat ke timur. Akibatnya, Matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat.
  • Perbedaan Waktu di Berbagai Tempat di Dunia
Rotasi Bumi menyebabkan adanya perbedaan waktu di berbagai tempat di dunia. Dalam satu kali rotasi, Bumi membutuhkan waktu 24 jam (satu hari) dan sudut tempuh sejauh 360°. Berdasarkan hal tersebut, setiap tempat di Bumi dengan jarak 15° memiliki perbedaan waktu satu jam. Jika jaraknya 30°, maka perbedaan waktunya dua jam, dan seterusnya. Angka ini berasal dari pembagian sudut tempuh dengan waktu tempuh (360° : 24 = 15°). Indonesia terletak di antara 95° BT dan 141° BT. Artinya, panjang wilayah Indonesia adalah 46°. Karena setiap jarak 15° selisih waktunya satu jam, maka Indonesia memiliki tiga daerah waktu. Tiga daerah waktu tersebut yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).

Kota Greenwich, London, Inggris terletak pada garis bujur 0°. Oleh karenanya, waktu di kota ini digunakan sebagai patokan bagi seluruh dunia. Patokan waktu ini disebut Greenwich Mean Time (GMT). Dengan mengacu standar GMT, maka Waktu Indonesia Barat lebih cepat tujuh jam dari GMT. Sementara itu, Waktu Indonesia Tengah lebih cepat delapan jam dari GMT. Adapun Waktu Indonesia Timur lebih cepat sembilan jam dari GMT. Sebagai contoh, jika GMT menunjukkan pukul 01.00, maka Waktu Indonesia Barat menunjukkan pukul 08.00.
  • Perbedaan Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi
Rotasi Bumi menyebabkan Bumi berbentuk tidak bulat sempurna. Bumi pepat di bagian kutubnya. Bentuk ini mengakibatkan jari-jari Bumi di daerah kutub dan khatulistiwa berbeda. Perbedaan jari-jari Bumi menimbulkan perbedaan percepatan gravitasi di permukaan Bumi. Perbedaan tersebut terutama di daerah khatulistiwa dengan kutub.

2. Revolusi Bumi
Selain berputar pada porosnya, Bumi juga berputar mengelilingi Matahari. Gerakan Bumi mengelilingi Matahari disebut revolusi Bumi. Untuk satu kali revolusi, Bumi membutuhkan waktu satu tahun (365¼ hari). Revolusi Bumi membawa beberapa pengaruh terhadap Bumi. Diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Pergantian Musim
Bumi mengelilingi Matahari dengan posisi miring sebesar 23½° ke arah timur laut dari sumbu Bumi. Posisi ini menyebabkan terjadinya pergantian musim. Ketika kutub selatan Bumi condong ke Matahari, belahan Bumi bagian selatan bertambah dekat dengan Matahari. Hal ini menyebabkan belahan Bumi selatan mengalami musim panas. Pada saat yang sama, belahan Bumi utara semakin jauh dari Matahari. Belahan Bumi utara mengalami musim dingin. Di antara pergantian musim panas ke dingin, terjadi musim gugur. Di antara pergantian musim dingin ke panas, terjadi musim semi. Jadi, belahan Bumi selatan dan utara mengalami empat musim.Kalian tentu tahu kita tinggal di daerah khatulistiwa, daerah khatulistiwa selalu mendapatkan sinar Matahari sepanjang tahun. Oleh karena itu, daerah khatulistiwa mengalami dua musim yaitu musi kemarau dan musim hujan. Musim hujan teradi antara bulan Oktober-April, dan musim kemarau antara bulan April-Oktober. Daerah khatulistiwa biasa disebut daerah tropis.
  • Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam setahun. Padahal, Matahari sebenarnya tidak mengalami perubahan posisi. Kenampakan ini terjadi akibat revolusi Bumi. Matahari seolah-olah bergerak atau berpindah tempat. Nah, gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan Matahari. Perhatikan gambar di bawah ini :
  • Tanggal 21 Maret Dilihat dari Bumi, Matahari tepat berada pada garis khatulistiwa (0º). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur. Demikian pula, Matahari seolah-olah tenggelam tepat di sebelah barat.
  • Tangal 21 Juni, dilihat dari Bumi, Matahari tampak berada pada 23½º lintang utara (LU). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke utara.
  • Tanggal 23 September, diamati dari Bumi, Matahari tampak kembali berada pada garis khatulistiwa. Akibatnya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur.
  • Tanggal 22 Desember, Matahari tampak berada pada 23½º lintang selatan (LS) jika dilihat dari Bumi. Hal ini menyebabkan Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke selatan.
Gerakan Bulan
Bulan memiliki dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Akibat yang ditimbulkan oleh rotasi dan revolusi Bulan antara lain sebagai berikut :
  • Rotasi Bulan
Perputaran Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk satu kali rotasi, Bulan membutuhkan waktu sebulan (29½ hari). Rotasi Bulan tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap kehidupan di Bumi.
  • Revolusi Bulan
Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Gerakan Bulan mengelilingi Bumi disebut revolusi Bulan. Waktu yang diperlukan Bulan untuk satu kali revolusi adalah sebulan (29½ hari). Saat berevolusi, luas bagian Bulan yang terkena Matahari berubah-ubah. Oleh karena itu, bentuk Bulan dilihat dari Bumi juga berubah-ubah. Pasang purnama terjadi pada saat Bulan purnama dan Bulan baru. Pasang perbani terjadi pada saat Bulan paruh. Perubahan bentuk Bulan itu disebut fase-fase Bulan.

Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami delapan fase. Apabila dirata-rata, setiap fase Bulan berlangsung selama kurang lebih 3–4 hari.  
  • Hari pertama, Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
  • Hari keempat, Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.
  • Hari kedelapan, Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
  • Hari kesebelas, Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.
  • Hari keempat belas, Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
  • Hari ketujuh belas, Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali seperti cakram.
  • Hari kedua puluh satu, Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.
  • Hari kedua puluh lima, Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk seperti sabit. Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru.
Pengaruh Gerakan Bumi dan Bulan
1. Gerhana Bulan
Gerhanan bulan yaitu peristiwa terhalangnya cahaya matahari yang menuju ke bulan oleh bumi. Peristiwa ini mengakibatkan bulan menjadi gelap karena tidak ada cahaya matahari yang dipantulkan. Gerhana bulan terjadi jika posisi Matahari, Bumi dan Bulan dalam satu garis lurus.  Posisi bumi terletak diantara matahari dan bulan. Ada tiga jenis gerhana bulan.  Gerhana bulan total terjadi apabila bulan berada tepat pada daerah umbra (bayangan inti bumi). Apabila hanya sebagian saja permukaan bulan yang masuk ke dalam bayangan inti dan sebagian yang lainnya ada dalam bayangan kabur, maka dinamakan gerhana bulan sebagian. Sedangkan gerhanan bulan penumbra jika seluruh bagian bulan berada  di bagian penumbra bumi. Pada saat gerhanan bulan penumbra, bulan masih terlihat meskipun tidak terlalu terang. Lamanya gerhana bulan bisa mencapai 6 bulan. Akan tetapi untuk gerhana total hanya 1 jam 40 menit.
2. Gerhana Matahari
Gerhana matahari yaitu peristiwa tertutupnya matahari oleh bulan yang mengakibatkan terhalangnya cahaya matahari untuk sampai ke bumi. Gerhana matahari akan terjadi jika matahari, bumi, dan bulan terletak pada satu garis lurus. Pada saat gerhanan matahari  bulan terletak diantara matahari dan bumi. Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan. Perlu kamu ketahui, gerhana matahari ada tiga macam yaitu gerhana matahari total,  gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin.
  • Gerhana Matahari Total
Gerhana matahari total atau disebut juga gerhana matahri sempurna. terjadi jika permukaan bumi tertutupi oleh bayang-bayang umbra bulan. Gerhana ini terjadi hanya di daerah yang terkena umbra (bayangan inti) bulan.
  • Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana matahari sebagian terjadi jika permukaan bumi tertutupi penumbra bulan. Jadi, matahari tidak tertutup sempurna oleh bulan. Pada gerhana matahri sebagian, masih ada bagian matahari yang yang terlihat terang. Waktu berlangsungnya gerhana matahari sebagian lebih lama dibanding dengan waktu berlangsungnya gerhana matahri total. Hal ini karena penumbra bulan lebih luas dari umbra bulan.
  • Gerhana Matahri Cincin
Gerhana matahari cincin terjadi pada saat bulan berada pada titik terjauhnya dari bumi. Pada kedudukan ini panjang kerucut umbra tidak cukup menutupi bumi tetapi perpanjangan umbra bulan yang menutupi bumi. Daerah di permukaan bumi yang terletak di perpanjangan umbra bulan mengalami gerhana cincin. Di daerah yang mengalami gerhana ini, matahari tampak bercahaya yang bentuknya seperti cincin. Sedangkan di bagian tengahnya tampak kabur.

Sistem Penanggalan

Kalender adalah sebuah sistem untuk memperhitungkan waktu. Waktu dibagi ke dalam hari, minggu, bulan, dan tahun. Terdapat dua sistem kalender, yaitu Masehi dan Hijriah
1. Kalender Masehi
Kalender masehi disebut juga kalender matahari atau kalender syamsiah. Kalender masehi dibuat berdasarkan pada revolusi bumi mengelilingi matahari. Bumi beredar menurut lintasan evolusinya mengelilingi matahari. Sekali putaran bumi memerlukan waktu 365 ¼ hari (1 tahun = 365 atau 366 hari) .

Dalam kalender masehi, satu tahun dibagi menjadi 12 bulan. Yaitu Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, Nopember, dan Desember. Jumlah hari setiap bulan tidak sama. Penetapan tahun masehi mula-mula dilakukan oleh Julius Caesar dari kerajaan Romawi.

Tahun kabisat adalah tahun di mana jumlah harinya 366 hari. Pada bulan Februari jumlah harinya 29 hari. Namun pada tahun kabisat jumlah hari pada bulan Pebruari ada 29 hari. Pada tahun kabisat, angka tahunnya habis dibagi 4. Tahun kabisat hanya 1 kali dalam 4 tahun. Cara untuk mengetahui tahun kabisat dapat dilakukan dengan membagi tahun tersebut. Bilangan tahun dibagi dengan angka 4. Contoh: tahun 1980 adalah tahun kabisat sebab 1980 habis dibagi 4 (1980:4 = 495). Sedangkan 1981 bukan tahun kabisat. Karena 1981 tidak habis dibagi 4 (1981:4 = 495 bersisa 1).

2. Kalender Hijriah
Perhitungan kalender hijriah berdasarkan perputaran bulan mengelilingi bumi. Kalender hijriah disebut juga kalender komariah. Waktu yang diperlukan bulan untuk berevolusi satu kali putaran selama 29 ½ hari. Satu tahun dalam kalender hijriah dibagi menjadi 12 bulan. Yaitu Muharam, Safar, Rabiul awal, Rabiul akhir, Jumadil awal, Jumadil akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah. Kalender hijriah juga terdapat tahun kabisat, dinamakan tahun kabisat apabila dalam satu tahun terdapat 355 hari. Satu hari ditambahkan pada bulan Zulhijjah, sehingga dalam tahun kabisat kalender Hijriah pada bulan Zulhijjah jumlah harinya 30 hari.

Keseimbangan Ekosistem

Ekosistem hutan termasuk ekosistem alam. Ekosistem alam adalah ekosistem yang terbentuk dengan sendiri tanpa campur tangan manusia. Keseimbangan ekosistem di alam dapat terganggu karena kegiatan manusia. Manusia adalah penyebab gangguan terbesar terhadap ekosistem. Apa yang dimaksud dengan ekosistem? Ekosistem adalah hubungan saling mempengaruhi (timbal balik) antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Komponen biotik dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :

Komponen abiotik adalah semua faktor penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda mati, antara lain : cahaya matahari, suhu, oksigen, air, tanah dan dan sebagainya. Cahaya matahari merupakan sumber energi dari semua organisme yang ada.

Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup, meliputi:
  • Individu, yaitu satuan terkecil dari makhluk hidup atau disebut juga satuan makhluk hidup tunggal.
  • Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan menempati daerah tertentu.
  • Komunitas, yaitu sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu.
  • Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
  • Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh : gurun, padang rumput, savana dan steva.
  • Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan bumi.
Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara komponen yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa interaksi yang saling menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya. Jenis-jenis interaksi tersebut antara lain:
Simbiosis, terbagi menjadi tiga jenis : mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.
Bentuk-bentuk Simbiosis
Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik maupun abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam lingkungan. Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan memakan yang kita sebut dengan istilah rantai makanan. Idealnya dalam sebuah rantai makanan jumlah masing-masing anggotanya harus sesuai dengan aturan ekosistem. Dalam suatu ekosistem harus ada keseimbangan antara produsen dan konsumen. Kehidupan dapat tetap berlangsung jika jumlah produsen lebih besar dari konsumen tingkat I. Konsumen tingkat I lebih banyak dari konsumen tingkat II dan seterusnya.

Ketidakseimbangan ekosistem terjadi apabila semua komponen biotik maupun abiotik tidak berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun perananya dalam lingkungan. Sehingga dapat dikatakan tidak seimbang jika salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak. Misalnya populasi tikus di sawah sedikit karena terus diburu oleh para petani akan mengakibatkan populasi ular menurun karena kehabisan makanan berupa tikus.

Faktor Penyebab Terganggunya Keseimbangan Ekosistem

Selain faktor-faktor alam, keadaan yang sangat memengaruhi keseimbangan ekosistem adalah keberadaan dan aktivitas manusia. Dengan akal dan pikirannya, manusia akan dengan mudah mengubah suatu lingkungan. Hasilnya adalah terjadi kerusakan dan ketidakseimbangan ekosistem. Terdapat dua faktor penting yang menyebabkan tergangunya ekosistem. Yaitu : (1) faktor alam dan (2) faktor manusia.  
  • Faktor Alam ' Faktor yang terjadi akibat bencana alam. Misalnya : banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu lingkungan terkena bencana biasanya akan terdapat salah satu komponen yang rusak sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak seimbang.
  • Faktor Manusia' Faktor yang terjadi karena ulah tangan manusia. Aktivitas manusia dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini beberapa kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Berikut ini kegiatan manusia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem

1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
Alat-alat rumah tangga terbuat dari kayu. Jenis kayu yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, contohnya meranti, kamper, jati, dan mahoni. Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang dan lama-lama menjadi langka. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.

Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di dalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewan-hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewan-hewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.

2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya penangkapan ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang. Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil yang merupakan makanan ikan yang lebih besar. Penangkan ikan dengan kapalkapal pukat harimau dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut terjaring.

Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian.

3. Penggunaan Pupuk yang Berlebihan
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan

Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur.

Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.

4. Pembuangan Limbah dan Sampah
Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah atau limbah. Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida jika digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap kendaraan merupakan limbah transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.

5. Kegiatan Mencemari Lingkungan
Mencemari lingkungan artinya menambahkan zat pencemar (polutan) pada lingkungan sehingga lingkungan menjadi tercemar. Ada beberapa macam pencemaran, yaitu:
  • Pencemaran tanah,' Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke dalam tanah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah.
  • Pencemaran air, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke dalam air.
  • Pencemaran udara, Yaitu masuknya polutan udara seperti asap kendaraan, debu, dan jelaga.
  • Pencemaran suara Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
6. Kegiatan Pembangunan
Pembangunan jalan yang melewati hutan dapat merusak lingkungan. Pohon-pohon yang menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ditebang sehingga hewan tersebut terancam keberadaannya. Aktivitas ini sangat mengganggu keseimbangan lingkungan. Daerah-daerah di sekitar perbukitan dapat terkena bencana, seperti banjir dan tanah longsor.

7. Kegiatan Penambangan

Pengeboran minyak dan penambangan mineral secara terbuka pun akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Pengeboran minyak dan pertambangan terbuka dapat mengurangi sumber daya alam dan mencemari daerah sekitarnya. Akibat kegiatan tersebut cukup sulit untuk ditanggulangi dan menyebabkan suatu daerah menjadi tidak produktif.

8. Penggunaan Kendaraan Bermotor

Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut antara lain menghasilkan gas karbon dioksida menjadi bertambah. Hal ini mengakibatkan bumi semakin panas. Kondisi ini mengakibatkan beberapa jenis makhluk hidup kesulitan beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang mati, dan keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.

Dampak Ketidakseimbangan Ekosistem Terhadap Makhluk Hidup

Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejadian alam seperti letusan gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Perubahan lingkungan yang terjadi, baik yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam dapat bersifat positif, artinya bermanfaat bagi kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang merugikan bagi kehidupan manusia. 

Penebangan pohon (Pembalakan liar atau penebangan liar (bahasa Inggris: illegal logging) adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat) di hutan tanpa perhitungan akan menimbulkan akibat yang saling berantai antara faktor biotik dan abiotik. Penebangan hutan berarti menghilangkan sebagian besar produsen dalam suatu ekosistem. Karena itu akan menyebabkan kepunahan sebagian flora dan fauna yang ada di hutan tersebut. Bila hujan turun pada tanah yang terbuka, maka air akan langsung masuk ke dalam tanah yang memiliki kesuburan yang tinggi. Dengan tidak adanya pohon yang menahan air hujan yang meresap ke dalam tanah akan menyebabkan aliran air di permukaan tanah menjadi besar. Adanya aliran yang besar dan cepat akan mengikis permukaan tanah yang subur.  

Ekosistem yang tidak seimbang akan membawa dampak buruk terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Dampak tersebut sudah pasti sangat merugikan. Berikut ini beberapa dampak akibat terganggunya keseimbangan ekosistem bagi makhluk hidup, diantaranya:
  • Kepunahan suatu spesies atau populasi, Jika gajah terus diburu untuk diambil gadingnya, tidak hanya akan menyebabkan populasi gajah semakin berkurang tetapi dapat menyebabkan spesies gajah akan hilang dari muka bumi.  
  • Kerusakan atau bencana, Yang paling dominan merasakan dampak dari bencana adalah manusia. Manusia akan selalu merasa khawatir dan takut jika bumi ini mengalami terus-menerus bencana. Bencana sangat merugikan manusia. Manusia bisa kehilangan segala-galanya akibat bencana. Kehilangan harta benda, tempat tinggal bahkan kehilangan nyawa.
  • Munculnya anomali (keanehan) ekosistem, Keanehan-keanehan sering muncul akibat ekosistem yang tidak seimbang. 

materi ipa sd kelas 6 semester 2 SISTEM TATA SURYA

Pengertian Tata Surya

Tata surya adalah rumpun planet, bulan dan serpihan antariksa yang mengorbit di sekeliling matahari. Semua itu disatukan oleh gaya tarik gravitasi matahari. Sistem tata surya kemungkinan terbentuk dari awan besar gas dan debu antar bintang yang menjadi satu karena gaya gravitasinya sendiri, sekitar lima milyar tahun yang lalu.

Tata surya kita terdiri dari matahari, planet-planet dan semua benda angkasa yang beredar di sekelilingnya seperti satelit, meteorid, komet, dan asteroid. Matahari sebagai pusat tata surya. Planet-planet mengelilingi matahari sesuai dengan orbitnya yang disebut revolusi. Orbit adalah garis edar planet mengelilingi matahari. Bidang tempat beredarnya planet-planet disebut bidang ekliptika. Kala revolusi adalah waktu yang diperlukan planet untuk satu kali ber-revolusi.

Selain ber-revolusi, planet juga ber-rotasi. Rotasi adalah planet berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan untuk satu kali rotasi disebut kala rotasi.
Tata surya terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya.

  •  MATAHARI
Matahari merupakan bintang terdekat dengan Bumi yang menjadi pusat dari tata surya.
Jarak antara Bumi dan Matahari adalah 150 juta kilometer atau 1 SA.
Zat penyusun matahari berupa gas, dengan komposisi: hydrogen (75%), helium (20%), dan unsur lain (2%).
Suhu permukaan Matahari 6000 derajat Celsius dan bagian inti mencapai 15 juta derajat Celsius.
Matahari berotasi 25,04 hari dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi.
Massa Matahari adalah 333.000 kali massa Bumi.

  • Matahari dibagi menjadi 3 bagian:
Inti Matahari. Di bagian ini terjadi reaksi nuklir(pengubahan hydrogen menjadi helium dan energi). Suhunya mencapai 15 juta Kelvin.
Bola Matahari/fotosfer
Atmosfer Matahari (terdiri dari kromosfer dan korona).

  • Lapisan kulit Matahari dibagi menjadi 3,yaitu:
Fotosfer
Kedalamannya 500 Km
Suhu fotosfer 6.000 Kelvin dan berkurang menjadi 4.500 Kelvin pada fotosfer bagian luar.
Kromosfer
Lapisan kromosfer menjulang 12.000 Km di atas fotosfer dan memiliki tebal kira-kira 2.400 Km.
Suhu kromosfer bagian atasnya 10.000 Kelvin.
Korona(atmosfer Matahari bagian luar)
Suhu korona bagian luar mencapai 2 juta Kelvin.

PEMBELAJARAN IPA di SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN IPA di SEKOLAH DASAR

a. Cakupan materi IPA di Sekolah Dasar
Ruang lingkup mata pelajaran Sains meliputi dua aspek: Kerja ilmiah dan Pemahaman Konsep dan Penerapannya. Kerja ilmiah mencakup: penyelidikan/penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah; sedangkan Pemahaman Konsep dan Penerapannya. mencakup: Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan; Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas; Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana; Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya; serta Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat (salingtemas) yang merupakan penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat.
Kelimanya merupakan dasar bidang fisika, kimia, dan biologi. Meskipun area tersebut merupakan materi pembelajaran IPA, belajar tidak hanya melibatkan masalah pengetahuan. Pembelajaran IPA terutama lebih menekankan aspek proses bagaimana siswa belajar dan efek dari proses belajar tersebut bagi perkembangan siswa itu sendiri. Pembelajaran IPA melibatkan keaktifan siswa, baik aktivitas fisik maupun aktivitas mental, dan berfokus pada siswa, yang berdasar pada pengalaman keseharian siswa dan minat siswa. Pembelajaran IPA di SD mempunyai tiga tujuan utama : mengembangkan keterampilan ilmiah, memahami konsep IPA, dan mengembangkan sikap yang berdasar pada nilai-nilai yang terkandung dalam pembelajarannya.
Bagaimana siswa sekolah dasar belajar IPA ?
Belajar merupakan proses aktif (Rodriguez, 2001). Anak belajar dengan cara mengonstruksi hal yang dipelajarinya berdasarkan pengetahuan yang diketahuinya, bukan menerima suatu hal dengan pasif. Pengertian ini berakar dari perspektif konstruktivisma. Konstruktivisma sendiri banyak dijumpai di berbagai bidang antara lain psikologi, filosofi, sosiologi, dan pendidikan, serta menimbulkan implikasi yang berarti dalam pembelajaran IPA.
Hal ini menimbulkan pertanyaan bahwa bagaimana cara membuat siswa belajar aktif ? Dan pertanyaan ini sangat menentukan cara mengajar dan pembelajaran IPA di SD, bahwa pembelajaran IPA tidak hanya penentuan dan penguasaan materi, tetapi aspek apa dari IPA yang perlu diajarkan dan dengan cara bagaimana, supaya siswa dapat memahami konsep yang dipelajari dengan baik dan terampil untuk mengaplikasikan secara logis konsep tersebut pada situasi lain yang relevan dengan pengalaman kesehariannya.

Minat siswa pada IPA juga penting untuk belajar IPA yang efektif, terutama untuk mengembangkan rasa percaya diri dalam berpendapat, beralasan, dan menentukan cara untuk mencari tahu jawabannya. Apabila demikian halnya, selama enam tahun siswa akan mempunyai pengalaman belajar yang bermakna sehingga pada tahap ini siswa mampu mengembangkan sikap dan nilai-nilai dari pembelajaran IPA. Siswa yang berminat pada IPA akan merasakan bahwa belajar IPA itu menyenangkan sehingga akan antusias mengenai bagaimana pelajaran IPA berimbas pada pengalaman kesehariannya (Murphy and Beggs, 2003). Bagaimana memantik minat dan motivasi pada siswa yang kurang menyukai pelajaran IPA ?

b. Strategi pembelajaran IPA
Hands-on and minds-on approaches
Belajar efektif dengan melakukan ”aktivitas” (learning by doing). Meskipun demikian, esensi ”aktivitas” dalam pembelajaran IPA adalah ”aktivitas belajar” (Fleer, 2007). Dalam prakteknya tidak jarang bahwa ”aktivitas” (hands-on science) itu sendiri tidak disertai dengan belajar (Bodrova and Leong, 2007). Dalam artikelnya, Osborne (1997) bertanya secara provokatif: ”Is doing science the best way to learn science?” Oleh karena itu, guru perlu memberikan kesempatan bagi siswa untuk menginterpretasi konsep (minds-on approach) (Keogh and Naylor, 1996).
Menempatkan siswa pada pusat proses pembelajaran
Metoda mengajar tradisional dengan pendekatan ekspositori sebaiknya mulai dikurangi. Guru yang hanya men-transmisi pengetahuan kurang menstimulasi siswa untuk belajar secara aktif. Hal ini bukan berarti bahwa metoda ceramah tidak baik, atau siswa tidak mengalami proses belajar. Variasi proses pembelajaran lebih memicu siswa untuk aktif belajar (Rodriguez, 2001). Menempatkan siswa pada pusat poses pembelajaran berarti memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengonstruksi hal yang dipelajarinya berdasarkan pengetahuan yang diketahuinya dan menginterpretasi konsep, bukan memberikan informasi melalui buku teks (Dickinson, 1997).
Identifikasi pengetahuan awal dan kesalahpahaman siswa
Hal ini sama sekali tidak mudah karena beberapa faktor menyebabkan siswa SD tidak dapat mengartikulasi dengan baik apa yang diketahuinya. Meskipun demikian, berangkat dari apa yang siswa ketahui bermanfaat untuk menentukan rencana pembelajaran yang efektif (Harlen, 1996).
Kendala pembelajaran IPA
Pendekatan konstruktivisma dalam pembelajaran IPA tidak mudah diimplementasikan. Persepsi mengenai peran guru di kelas, peran sekolah dalam pendidikan anak, persepsi dan harapan orang tua terhadap guru dan sekolah masih sangat kontradiktif dengan perspektif konstruktivisma dan sangat

sukar untuk mengubah paradigma yang berpandangan bahwa guru adalah satu-satunya sumber belajar.
Keterbatasan guru dalam bidang pengetahuan ilmiah dan perasaan kurang percaya diri untuk mengajar IPA merupakan kendala yang lain. Hal ini dikarenakan kebanyakan guru SD merupakan guru kelas yang mengajar beberapa mata pelajaran (high workload). Persepsi guru terhadap IPA juga sangat menentukan pembelajaran IPA. Guru yang memandang IPA sebagai sekumpulan fakta, konsep, atau teori belaka menyebabkan pembelajaran IPA yang kurang bermakna. Walaupun guru memegang kuat komitmen untuk mendidik siswa dan memandang bahwa siswa perlu belajar IPA, guru menjadi kurang antusias dan tidak yakin akan kemampuan mereka dalam pembelajaran IPA. Hal ini kurang menstimulasi siswa untuk belajar secara aktif (Dickinson, 1997). Komitmen untuk memperbaiki proses pembelajaran IPA merupakan langkah penting dalam mewujudkan proses pembelajaran yang efektif (Tobin, Briscoe, and Holman, 1990).
Masalah tersebut, ditambah sistem ujian akhir nasional yang sangat menekankan pada pemahaman konsep, merupakan suatu dilemma. Sistem tersebut mengakibatkan IPA diajarkan hanya sebagai sekumpulan fakta, konsep, atau teori (body of knowledge), terutama pada kelas 5 dan 6. Guru merasa perlu mempersiapkan siswa menghadapi ujian akhir nasional dengan cara drilling supaya mereka dapat tepat menjawab soal. Dedikasi guru untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa pada bidang IPA dan memberikan bekal nilai-nilai ilmiah yang terkandung dalam pembelajaran IPA menurun tajam bersamaan dengan tahap persiapan menghadapi ujian.
Di samping itu, jumlah siswa dalam kelas merupakan kendala utama pembelajaran IPA. Jumlah siswa di atas 20 anak dalam satu kelas menyebabkan guru kesulitan untuk mengatasi masalah perbedaan kemampuan individu. Contoh kendala lain adalah ketersediaan waktu; ketidakcocokan antara kurikulum, pembelajaran, dan evaluasi; keterbatasan sumber belajar; pola hubungan antara guru dan siswa; dan lain-lain.

c. Konsep Sumber Daya Alam
Pada materi Bumi dan Alam Semesta, terdapat satu komponen yang disebut sumberdaya alam. Sumberdaya alam adalah segala sesuatu persediaan bahan atau barang alamiah yang dalam keadaan sebagaimana ditemukan diperlukan manusia (Randall, 1987, dalam Notohadiningrat, 1992), atau yang dengan suatu upaya tertentu dapat dibuat bermanfaat bagi manusia (Menard, 1974, dalam Notohadiningrat, 1992). Dalam keadaan mentah, sumberdaya dapat menjadi masukan ke dalam proses menghasilkan sesuatu yang berharga, atau dapat memasuki proses konsumsi secara langsung sehingga mempunyai harga (Randall, 1987, dalam Notohadiningrat, 1992).

Menurut bahan penyusunnya, sumberdaya alam terpilahkan menjadi sumberdaya non-hayati (air, tanah, udara, bahan tambang, dan energi) dan sumberdaya hayati (hewan dan tumbuhan). Menurut perilakunya pada penggunaan lumrah, ada sumberdaya yang bersifat terbarukan (air, tanah, udara, hewan, dan tumbuhan) dan ada yang bersifat takterbarukan (bahan tambang dan energi). Akan tetapi pada penggunaan lewat batas, sumberdaya terbarukan dapat berperilaku takterbarukan dalam hitungan waktu generasi manusia, karena laju penggunaan melampaui laju pemugaran diri sumberdaya tersebut.

d. Konsep energi konvensional
Pada materi Energi dan Perubahannya, terdapat energi konvensional atau bahan bakar fosil. Dalam kamus bahasa Inggris, bahan bakar didefinisikan sebagai suatu zat yang dibakar untuk menghasilkan panas atau tenaga. Panas diperoleh dari proses pembakaran, dimana karbon dan hidrogen pada bahan bakar bereaksi dengan oksigen dan melepaskan panas. Pengadaan energi sebagai panas atau tenaga, baik dalam bentuk mekanis atau listrik, merupakan alasan utama pembakaran bahan bakar. Istilah energi, apabila digunakan secara tepat dalam statistik energi, merujuk hanya pada panas dan tenaga, tetapi secara bebas digunakan oleh banyak orang untuk mencakup bahan bakar juga.
Energi selalu memainkan peranan penting dalam perkembangan hidup manusia dan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat. Contohnya, bahan bakar kayu telah digunakan sejak zaman dahulu untuk membuat api, dan peradaban pertama manusia telah menggunakan angin untuk berlayar ke luar negeri.
Kayu bakar pada saat itu ditemukan berlimpah dan bebas. Masyarakat juga masih tinggal di tempat terpencil. Ketika desa-desa dan kota-kota kecil bermunculan, barulah kayu bakar berubah menjadi komoditas perdagangan. Dengan semakin meluasnya kota, kebutuhan terhadap energi tersebut mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga hutan-hutan mulai diekploitasi secara berlebihan yang mengakibatkan terjadinya kelangkaan kayu bakar di berbagai wilayah. Sehubungan dengan hal tersebut, mulai timbul kesadaran untuk mengawasi pasokan dan permintaan kayu bakar.
Tanpa adanya panas dari hasil pembakaran bahan bakar, aktivitas manusia akan terbatas dan terhambat. Masyarakat modern semakin banyak menggunakan energi di industri, pelayanan jasa, perumahan, dan transportasi. Contoh yang paling nyata adalah minyak, yang menjadi komoditas paling komersial. Bagaimanapun, perlu diingat bahwa baik minyak maupun bahan bakar fosil lainnya, seperti batubara dan gas bumi, merupakan sumberdaya alam takterbarukan. Pengaruh gabungan dari meningkatnya permintaan dan terkurasnya sumberdaya alam membuat kita perlu melakukan pemantauan terhadap situasi energi. Faktor-faktor lain yang memerlukan pengetahuan yang lebih mendalam tentang pasokan dan permintaan energi adalah masalah

ketergantungan, ketahanan, dan penghematan energi serta masalah-masalah lingkungan. Penggunaan bahan bakar hidrokarbon mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbondioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global.

e. Konsep energi alternatif
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Akibat berhasil diturunkannya biaya produksi, energi terbarukan seperti bahan bakar bio, tenaga surya, angin, dan lain-lain, akan terus berkembang pesat hingga 15 tahun mendatang, dan akan menjadi primadona baik para investor maupun konsumen, serta dapat menjadi pengganti terbaik bagi sumber energi konvensional atau bahan bakan fosil/takterbarukan. Akan tetapi perkembangan energi terbarukan yang masih cukup panjang ini masih sangat membutuhkan teknologi untuk mengatasi sejumlah masalahnya.
Tantangan energi terbarukan
Karena masalah kelestarian lingkungan hidup, energi terbarukan terus mendapat perhatian khusus dan dukungan dana dari pemerintah berbagai negara (seperti AS dan Kanada), akan tetapi untuk jangka panjang para konsumen dan investor mungkin justru akan menjauhinya karena berpendapat bahwa teknologi energi terbarukan ini belum matang, dengan biaya produksi yang tinggi, harga jual yang mahal, serta keuntungan tipis.
Seiring dengan kian tingginya kemampuan teknologi dan menurunnya biaya produksi, industri energi terbarukan kini mulai bertransisi. Dalam waktu 15 tahun ke depan industri energi konvensional akan menghadapi tantangan yang cukup berat, “perusahaan, pemerintah, dan investor akan mempertimbangkan kembali rencana investasinya dengan seksama untuk menghindari kerugian.”
Industri energi konvensional (seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam) tetap akan menjadi pasar raksasa dengan keuntungan yang cukup besar, dan tidak akan semudah itu lenyap begitu saja. Di samping itu, teknologi dalam industri energi konvensional (seperti teknik pembangkit listrik dengan batu bara) serta peralihan atau transformasi peralatan pabrik dalam industri ini pada dasarnya juga membutuhkan biaya yang besar.
“Meskipun menghadapi tantangan, sebelum 2020, energi konvensional (seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam) tetap akan menjadi sumber energi utama bagi seluruh dunia,”
Bahan Bakar Bio tingkat tinggi
Biaya produksi untuk menghasilkan bahan bakar bio dari serat yang telah dibuang dan membusuk, jerami, rumput liar, daun, atau pakan ternak, akan setara dengan biaya produksi bensin sebelum 2015 mendatang, atau turun hingga 10 sen AS setiap KWH, dan akan menjadi saingan berat bagi sumber

energi fosil konvensional. Saat ini hambatan teknis untuk menghasilkan bio fuel tingkat tinggi (seperti ethanol yang dihasilkan dari bahan baku non pangan) adalah: membangun infrastruktur transportasinya dan perlengkapan penyimpanan, serta memproduksi mobil yang memanfaatkan bahan bakar bio tingkat tinggi atau bahan bakar campuran (seperti bensin dicampur dengan bahan bakar bio tingkat tinggi).
Tenaga surya berbentuk cair
Kini teknologi yang memanfaatkan tenaga surya untuk memanaskan air yang kemudian digunakan untuk membangkitkan listrik sudah sedemikian matang, dan biayanya sudah ditekan menjadi sama dengan biaya dalam teknologi pembangkit listrik konvensional (seperti bata bara untuk membangkitkan listrik).
Namun meskipun energi surya dapat disimpan dalam wujud cairan panas, namun sulit untuk disalurkan – inilah yang kini menjadi kendala dalam penyebar-luasan pemanfaatan energi surya berwujud cairan ini.
Energi surya fotovoltaik
Dengan menggunakan panel fotovoltaik, sinar matahari dapat langsung ditransformasikan menjadi energi listrik. Perkembangan teknologi fotovoltaik kini juga sudah berkembang sedemikian rupa sehingga biaya produksi dapat ditekan. Hingga 2020 mendatang biaya produksi energi surya fotovoltaik akan sama dengan biaya produksi sumber energi lainnya, dan akan memiliki daya saing tinggi. Total kapasitas listrik di seluruh dunia yang dapat dihasilkan dengan teknologi fotovoltaik ini akan mencapai 120 ~ 140 miliar watt pada 2015 mendatang, atau sekitar 6 ~ 7 kali lipat kapasitas produksi listrik pada 2009 yang hanya sebesar 20 miliar watt.
Tenaga angin
Tenaga angin dapat dibedakan menjadi dua macam yakni tenaga angin darat (onshore wind) dan tenaga angin laut (offshore wind). Jika dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya, teknologi energi tenaga angin ini sudah sangat mumpuni. Di sejumlah tempat, biaya produksi satuan listrik dengan tenaga angin darat sudah sama dengan teknologi pembangkit listrik konvensional, bahkan terus menunjukkan tren menurun. Diperkirakan pada 2015, biaya produksi listrik dengan tenaga angin dapat ditekan lagi sebesar 15%, hingga mencapai 12 ~ 13 sen AS untuk setiap KWH.
Menurut data statistik dari Asosiasi Energi Tenaga Angin Kanada (CanWEA), dalam satu dekade terakhir, tingkat pertumbuhan pembangkit listrik tenaga angin di seluruh dunia telah mencapai 25%. Dan pada 2020 mendatang, total nilai investasi di sektor energi tenaga angin di seluruh dunia akan mencapai 1 triliun dolar AS, dengan kapasitas listrik tahunan mencapai lebih dari 6 triliun watt per tahun. Namun kendala tenaga angin adalah: dibutuhkannya lahan yang sangat luas, yang biasanya sulit untuk mendapat izin dari pemerintah, dan sulit untuk menyimpan listrik yang dihasilkan.

f. Integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran IPA
Urgensi integrasi nilai-nilai agama Islam yang mengandung nilai spiritual pada IPA adalah: Pertama, integrasi dilakukan sebagai pelaksanaan ibadah dan perintah Allah swt. Kedua, integrasi dilakukan untuk memberikan nilai ibadah pada semua aktivias keilmuan dan kehidupan yang terkait dengan proses dan hasil keilmuan. Ketiga, integrasi dilakukan dengan tujuan menghilangkan dikotomi ilmu umum dan ilmu agama sekaligus menguatkan saling mendukungnya antara pengetahuan ilmiah dengan nilai-nilai agama Islam. Keempat, integrasi dipahami dengan tujuan untuk menegaskan bahwa ilmu tidaklah netral baik pada adanya, proses, maupun penerapan ilmu, melainkan adanya campur tangan nilai agama. Kelima, integrasi dilakukan sebagai jalan untuk menyempurnakan manusia dalam beribadah kepada Allah swt. Keenam, integrasi dilakukan dengan tujuan supaya manusia memahami bahwa baik ilmu maupun agama berasal dari sumber yang sama, yaitu Allah swt. Ketujuh, integrasi nilai agama, sains, dan aspek terkait lainnya perlu diinternalisasikan melalui suatu model yang dapat diuji pada masa-masa mendatang.

Referensi :
Bodrova, E., & Leong, D. J. (2007). Tools of the mind: The Vygotskian approach to early childhood education (2 ed.). Upper Saddle River, N.J.: Pearson Merrill/Prentice Hall.
Dickinson, V.L. (1997). Becoming better primary science teachers: A description of our journey. Journal of Science Teacher Education, 8(4), 296-311.
Fleer, M. (2007). Learning science in classroom contexts. In M. Fleer (Ed.), Young children: Thinking about the scientific world (pp. 20-23). Watson ACT: Early Childhood Australia.
Harlen, W. (1996). The teaching of science in primary schools. London: David Fulton Publishers Ltd.
Keogh, B., & Naylor, S. (1996). Scientist and primary school. Sandbach: Millgate House Publishers.
Murphy, C., & Beggs, J. (2003). Children’s perceptions on school science. School Science Review, 84(308), 109-116.
Notohadiningrat, T. (1992). Pengelolaan Lingkungan untuk Kelanjutan Kegunaan Sumberdaya Alam. http://soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1991/1992%20peng.pdf
Osborne, J. (1997). Practical alternative. School Science Review, 78(285), 61-66.
Rodriguez, A. J. (2001). Sociocultural constructivism, courage, and the researcher's gaze: Redefining our roles as cultural warriors for social change. In A. C. Barton & M. D. Osborne (Eds.), Teaching science in diverse settings: Marginalized discourses and classroom practice (pp. 325-350). New York: Peter Lang.
Tobin, K., Briscoe, C., & Holman, J.R. (1990). Overcoming contraints to effective elementary science teaching. Science Education, 74, 409-420.

ENERGI PANAS DAN LISTRIK

2. Energi Panas :

Energi panas adalah energi yang dihasilkan atau dilepaskan oleh suatu benda yang memiliki suhu tertentu. Energi panas disebut juga energi kalor (panas = kalor)

Sumber energi panas terbesar adalah matahari. Panas juga dapat dihasilkan dari dua benda yang bergesekan.

Manfaat energi panas :

Menghangatkan ruangan (matahari)
Membuat air laut menjadi tawar ( matahari ) –> air laut ditampung di tempat kusus , uap airnya kemudian di masukkan ke dalam wadah.
Menghangatkan air ( matahari )


Mengeringkan jemuran pakaian (matahari)


Mengeringkan ikan, kerupuk, padi dan kopi (matahari)


Pembangkit tenaga listrik (matahari)


Menghaluskan pakaian (setrika listrik)


Memasak (kompor)





3. Energi Listrik :

Energi listrik adalah energi yang timbul karena adanya arus listrik yang mengalir melalui penghatar. Energi listrik sangat penting dalam kehidupan sehari-har. Sumber listrik adalah alat yang dapat menghasilkan energi listrik

Contoh sumber listrik adalah listrik,
Listrik PLN
Baterai,
Generator
Aki
Dinamo sepeda
PLTA
PLTU
PLTN

Manfaat Energi Listrik dalam kehidupan sehari-hari.
Menyalakan lampu untuk menerangi ruangan/tempat yang gelap.
Menyalakan alat-alat elektronik seperti TV, Radio, HP,Komputer dll.
Sebagai bahan bakar kendaraan bermesin listrik, mobil listrik, motor listrik, kereta api listrik dll.

ENERGI CAHAYA DAN ENERGI BUNYI

4. Energi cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Energi cahaya menyebabkan tempat gelap menjadi terang.
Sumber energi cahaya terbesar adalah matahari
Sumber energi cahaya terbesar
Contoh Sumber Energi Cahaya : Contoh Sumber Energi Cahaya :
  • matahari,
  • bintang,
  • api,
  • lampu listrik. yang menyala
  • lampu senter yang menyala
  • lilin yang dinyalakan
  • lampu motor yang dinyalakan
  • lampu mobil yang dinyalakan
  • kilat dll
Sumber Energi Cahaya
Manfaat energi cahaya dalam kehidupan sehari:
  1. Penerangan saat belajar
  2. Fotosintesis (matahari)
  3. Penerangan jalan dimalam hari
5. Energi bunyi adalah energi yang ditimbulkan oleh benda yang menghasilkan bunyi
Energi bunyi dapat diketahui melalui telinga kita
Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar
Tinggi rendahnya bunyi dipengaruhi oleh cepat lambatnya benda bergetar
Makin cepat dan kuat benda bergetar maka bunyi semakin tinggi/keras
Makin lambat dan lemah benda bergetar, maka bunyi semakin lemah
Contoh benda yang dapat menghasilkan bunyi adalah :
  1. terompet yang ditiup
  2. gendang yang sedang ditabuh
  3. gitar yang sedang dipetik
  4. bel sekolah yang dinyalakan
  5. klakson mobil atau motor yang dinyalakan
  6. piano yang dimainkan
  7. radio yang dinyalakan
  8. orang sedang berbicara
  9. halilintar
Contoh benda yang dapat menghasilkan bunyi


















kutipan dari : http://www.siswa-sdenza.asia/2013/04/rangkuman-ipa-kelas-2-sd-energi-cahaya.html

Rangkuman IPA Kelas 2 SD

Apakah Energi itu ?
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia membutuhkan energi. Energi disebut juga sebagai tenaga. Definisi energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Tindakan berangkat ke sekolah, mengayuh sepeda, bermain, dan berolahraga memerlukan energi.
Bentuk-bentuk Energi :
artikel saya kutip dari : http://www.siswa-sdenza.asia/2013/04/rangkuman-ipa-kelas-2-apakah-energi-itu.html
  1. Energi Kimia
  2. Energi Panas
  3. Energi Listrik
  4. Energi Cahaya
  5. Energi Bunyi
  6. Energi Gerak
1. Energi Kimia
Energi Kimia adalah energi yang dikeluarkan dari reaksi kimia.
Energi kimia banyak terdapat pada bahan makanan dan bahan bakar.

Contoh sumber energi kimia adalah
1. Bahan Bakar Minyak, : Digunakan sebagai bahan bakar mesin-mesin kendaraan bermotor , pabrik, mesin kapal dll.
  • contoh sumber energi kimiaBensin
  • Solar
  • Minyak tanah
  • Pertamax
  • Kerosin




2. Bahan Bakar Gas : Pada umumnya digunakan untuk bahan bakar kompor gas, lampu gas dan juga digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang berbahan bakar gas.
  • LPG
gas contoh sumber energi kimia

3. Makanan dan minuman : Sebagai sumber tenaga manusia untuk melakukan kegiatan.
Apa akibatnya jika tubuh kita kekurangan makanan dan minuman?
Ya, Pintar !
Tubuh akan terasa lemas karena kita kekurangan tenaga.
Cotoh Makanan dan Minuman yang kita perlukan setiap hari :
  • Nasi
  • Buah-buahan
  • Sayur-sayuran
  • Susu
  • Air putih dll
Makanan dan minuman contoh sumber energi kimia 

artikel saya kutip dari : http://www.siswa-sdenza.asia/2013/04/rangkuman-ipa-kelas-2-apakah-energi-itu.html